Menpora Dito Tak Cuma Urus Olahraga, tapi Juga Ini

Fokus utama Dito Ariotedjo sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga memang mengurus prestasi olahraga RI. Tapi, ada juga urusan pembangunan karakter para pemuda.

Dito ditunjuk sebagai Menpora menggantikan Zainudin Amali sekitar dua bulan lalu. Setumpuk tugas berat ada di depan Dito yang punya waktu sekitar 1,5 tahun untuk meneruskan kerja Amali.

SEA Games 2023 yang dihelat di Kamboja adalah tugas terdekat Dito yang lagi dijalaninya. Ketika SEA Games tersisa sekitar empat hari lagi, Indonesia masih berada di posisi keempat klasemen, masih jauh dari target dua besar.

Menpora Dito sejak awal SEA Games dibuka memang ikut menemani kontingen Merah-Putih. Namun, Dito harus pulang ke Tanah Air untuk mengurus tugas lainnya sebagai Menpora.

Kali ini Dito berperan dalam urusan kepemudaan saat membuka secara resmi acara Kick-off Kuliah Kewirausahaan Pemuda dan Forum Group Discussion Strategi Sinergi Program Kerja Kedeputian Bidang Pengembangan Pemuda di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (9/5) kemarin.

Dalam acara itu, Dito menyebut keberhasilan pembangunan pemuda dapat diukur melalui indikator Indeks Pembangunan Pemuda (IPP).

Menurutnya, terdapat lima domain yang diukur dalam Indeks Pengembangan Pemuda (IPP) yaitu pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta domain gender dan diskriminasi.

Dito menjelaskan IPP Indonesia pada 2019 berdasarkan data dari Bappenas tahun 2020, terkait domain lapangan dan kesempatan kerja memberikan capaian terendah, yaitu mencapai indeks 40,0 persen dibandingkan empat domain penyusun IPP lainnya.

Oleh karenanya, dia ingin Kemenpora bisa membentuk pemuda-pemudi yang siap pakai sehingga tak cuma jadi pencari kerja, tapi juga dapat membuka lapangan pekerjaan.

“Pengembangan kewirausahaan pemuda sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan capaian IPP,” ujar Dito dalam rilis kepada detikSport.

“Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia khususnya bidang kepemudaan merupakan tanggung Jawab kita bersama. Keberhasilan pengembangan kewirausahaan pemuda harus didukung dan melibatkan berbagai pihak, baik publik, akademisi maupun swasta, yang terkoordinir secara lintas sektoral baik regional maupun nasional.”

Kegiatan ini merupakan realisasi amanat Pemerintah tersebut, sehingga perlu dilaksanakan dengan benar dan tanggung jawab guna menghasilkan para wirausaha muda berkualitas dan pada akhirnya meningkatkan Indeks Pengembangan Pemuda (IPP) sesuai dengan amanat Undang-undang No. 40 Tahun 2009 tentang Pelayanan Kepemudaan.

Baca juga: Klasemen Medali SEA Games 2023 Sore Ini: Indonesia Tetap Nomor 4

“Kami sangat berharap kepada saudara-saudara, agar kita bersama berusaha membangun kualitas mutu yang baik dalam pemberian layanan kepemudaan,” harapnya.

Di samping itu, tanggung jawab tersebut merupakan amanat Pemerintah sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional tahun 20212024, Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 2022 tentang Koordinasi Strategis Lintas Sektor Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan tahun 2021-2024.

Lalu, ada juga Permenpora Nomor 1 Tahun 2023 tentang Peningkatan Daya Saing Kewirausahaan Pemuda di Daerah yang mengamanatkan bahwa Kewirausahaan Pemuda adalah tanggung jawab Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Ini sesuai Amanat Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional, Peraturan Presiden Nomor 43 Tahun 20 : tentang Koordinasi Strategis Lintas Penyelenggaraan Pelayanan Kepemudaan, dan Permenpora Nomor Tahun 2023 tentang Peningkatan Daya Saing Kewirausahaan Pemuda dan Daerah.

“Kegiatan ini merupakan pertemuan untuk koordinasi dan sinkronisasi program antara Kemenpora dan mitra kuliah kewirausahaan pemuda dan mitra yang ikut serta untuk mendukung kegiatan dan sekaligus untuk mensosialisasikan skema program yang telah disesuaikan dengan kebutuhan mitra sebanyak 36 mitra,” pungkasnya.

Baca juga: Senam Putra Akhiri Puasa Medali SEA Games, Ini Harapan untuk Pemerintah

(mrp/pur)