Candra Wijaya Masih Setia Hadirkan Turnamen Usia Muda

Legenda bulutangkis Indonesia Candra Wijaya tak pernah lelah menjaga pembinaan usia dini. Dia pun kembali menggelar turnamen untuk ke-12 kalinya.

Turnamen itu bertajuk 12th Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2024 Presented by Candra Wijaya. Edisi ke-12 ini akan berlangsung di Hall Daihatsu Yonex-Sunrise Candra Wijaya International Badminton Centre (DYSCWIBC), Jelupang, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, 4-7 September.

Seperti biasanya, kejuaraan ini khusus untuk nomor ganda yang memang jadi spesialisasi Candra saat masih berpasangan dengan Tony Gunawan maupun Sigit Budiarto di tahun 90-an dan 2000-an.

Nomor-nomor yang dipertandingkan adalah boy’s, girl’s, mix’s doubles U-15, 17 dan 19. Kemudian men’s, women’s, mix’s doubles Juga terdapat nomor senior doubles, senior doubles 100+, dan intern doubles. Kecuali nomor bulutangkis konvensional tersebut, juga digelar pertandingan nomor three on three gabungan usia 100+ dan 150+.

Selain memperebutkan trofi yang didesain unik, menarik, dan berkelas, kejuaraan ini juga memperebutkan total hadiah Rp 235 juta. Bagi Candra, turnamen ini rutin digelar sebagai pengabdiannya untuk bulutangkis Indonesia.

“Saya menggelar ajang ini dengan tujuan untuk semakin mempopulerkan nomor ganda. Selain itu juga untuk ikut membantu PP PBSI dengan melakukan pembinaan. Lewat kejuaraan ini, saya memberikan kesempatan kepada bibit-bibit pemain berbakat di kelompok ganda untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan, serta menambah jam terbang pengalaman,” tutur Candra melalui keterangan tertulis.

“Lewat kejuaraan ini saya ingin ikut memberikan sumbangsih demi menjaga supremasi bulutangkis sektor ganda Indonesia,” tambah peraih medali emas Olimpiade Sydney 2000 bersama Tony Gunawan ini.

Baca juga: Olimpiade: Indonesia 2 Emas Setelah 32 Tahun, Tak Ada dari Bulutangkis

Kejuaraan ini pertama kali dihelat 2009 dan berlangsung setiap tahun hingga 2019. Hanya saja pada 2016 ajang ini sempat absenkarena kesulitan mencari arena pertandingan yang representatif setelah GOR Asia-Afrika Senayan direnovasi untuk persiapan Asian Games 2018. Sedangkan Hall Daihatsu CWIBC juga tengah dibangun.

Ketika pandemi Covid-19, turnamen ini terpaksa harus rehat selama tiga tahun sedari 2020 hingga 2022.

“Sejarah telah membuktikan bahwa sektor ganda adalah permainan yang aktraktif dan menarik, sehingga banyak diminati dan dinikmati pecintanya. Terbukti pula dari dulu hingga kini Indonesia memiliki ganda-ganda andal dan melegenda. Tak hanya di ganda putra, tetapi juga di ganda putri dan ganda campuran. Belakangan ini, sektor ganda terus menjadi penyelamat Indonesia di berbagai kejuaraan internasional, termasuk di All England, Kejuaraan Dunia, Asian Games, bahkan di Olimpiade,” tambah Candra.

“Mulai 2015 saya membuat perubahan dengan mempertandingkan ganda putri dan ganda campuran. Alasannya, karena ingin sektor ganda Indonesia terus berjaya. Apalagi, belakangan ini sektor ganda putri dan ganda campuran juga sering mengharumkan Indonesia dengan prestasinya,” tegas Candra.

Sementara itu perwakilan Yonex di Indonesia, Barry Tamba, mengatakan dukungan untuk turnamen ini merupakan komitmen yang kuat untuk bulutangkis di berbagai level usia di Tanah Air. Selain itu pembinaan usia dini menjadi komitmen dan konsistensi Yonex untuk memberikan kontribusi positif kepada bulutangkis Indonesia dalam menelurkan pemain-pemain muda masa depan.

“Kami sangat mendukung kegiatan Candra karena pembinaan usia dini juga menjadi perhatian utama bagi Yonex. Sesuai dengan slogan Yonex, yakni ingin memberikan kontribusi kepada dunia dengan teknologi inovatif dalam bermain bulutangkis di level manapun,” ungkap Barry.

Baca juga: Turnamen Ini Bikin PBSI Mau Bahas Konsep Badminton 3×3

(mrp/adp)