Eko Yuli Minta Maaf Gagal Sumbang Medali Asian Games 2023

Eko Yuli Irawan minta maaf karena belum bisa sumbang medali bagi Indonesia di Asian Games 2023. Ia mengaku persiapannya tak maksimal.

Tak tampil di kelas spesialisnya 61kg, Eko yang bertanding di Xiaoshan Sports Centre Gymnasium, pada Minggu (1/10/2023), justru main di kelas 67 kg putra.

Ia berupaya untuk mendapatkan total angkatan terbaiknya, tapi sayang belum berhasil. Eko hanya mencatatkan angkatan terbaik snatch 145 kg. Sementara di kelas clean and jerk ia gagal total setelah berusaha mengangkat 175 kg dalam tiga kali percobaan.

Alhasil, Eko harus puas pulang tanpa bawa medali di multievent terbesar di Asia tersebut. Padahal, di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang ia berstatus sebagai peraih medali emas di kelas 62kg.

“Terima kasih dukungannya dari semua masyarakat Indonesia mohon maaf belum bisa memberikan medali,” kata Eko dalam kutipan cepat yang diterima pewarta melalui KOI.

“Yang pasti sudah berusaha yang terbaik dan Alhamdullilah masih dikasih tenaga untuk bisa ngangkat dan mudah-mudahan bisa lebih baik lagi di event mendatang,” tuturnya.

Eko lantas menjelaskan apa yang menjadi kendalanya pada pertandingan kali ini. Menurutnya, persiapannya memang belum maksimal untuk tanding di kelas 67kg.

“Tidak terdistraksi (diskualifikasi angkatan snatch ketiga) tapi memang mau bagaimana mau angkat segitu juga masih kalah dari hasil akhir. Sedangkan itu saja rekor latihan saya, mau enggak mau rekor latihan saya, saya angkat di angkatan pertama. Gamblinglah,” Eko menjelaskan.

“Memang persiapannya belum maksimal untuk di kelas ini. Ada sesuatulah yang pasti kenapa saya di kelas 67kg biar nanti pelatih yang bicara,” ujar lifter berusia 34 tahun itu.

Meski gagal di Asian Games, motivasi lifter dengan torehan empat medali Olimpiade itu, tak luntur agar dapat tampil di Olimpiade Paris 2024. Ia bertekad meraih hasil terbaik di ajang angkat besi internasional berikutnya.

“Ke depannya pasti persiapan buat Olimpiade. Mudah-mudahan hasil baiknya di Olimpiade nanti,” Eko menandaskan.

(mcy/aff)